Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

Tabarruj

08.21.00 Unknown 0 Comments Category :




Tabarruj maknanya luas, intinya memperlihatkan apa yang tidak boleh diperlihatkan, seperti menampakkan bagian tubuh yang wajib ditutupi, berdandan di hadapan lelaki yang bukan mahram, berbusana yang menyingkap aurat, ber-ikhtilah (bercampur baur) bersentuhan lewat jabat tangan, berdesak-desakan, dan sebagainya, termasuk berlaku genit dalam berjalan atau berbicara di hadapan mereka.

Dalam sumber lain disebutkan makna tabarruj, “Tabarruj  diambil dari kata al-buruj yang berarti menara yang menjulang tinggi. Perempuan yang ber-tabarruj berarti menampakkan tinggi-tinggi kecantikannya sebagaimana benteng, istana, atau menara yang menjulang tinggi.”

Kata Imam Al-Bukhari, “Tabarruj adalah perbuatan perempuan yang memamerkan segala kecantikan miliknya.”

Perempuan adalah aurat yang harus dijaga. Setiap lekuk tubuh, suara, dan alunan bahasa tubuhnya adalah perhiasan yang indah. Perhiasan indah ini tak boleh dipamerkan kepada sembarang orang, karena akan menyebabkan keindahannya tercemar. Hanya orang-orang yang berhak yang boleh melihat.

Sekarang, kebeningan aturan ini berbenturan dengan nafsu sebagian perempuan. Mereka sangat bangga dikagumi banayak laki-laki tentang kejelitaannya, tentu saja perempuan adalah makhluk yang sangat senang jika dikagumi. Tetapi, akan sangat fatal jika lekuk tubuh dan kehalusan kulit diperlihatkan kepada non-mahram.

Itulah sebabnya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mewanti-wanti para  perempuan agar berhati-hati dengan keindahan (hiasan atau perhiasan ) yang diciptakan Allah untuk dirinya, katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya , dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa )terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung (QS An-Nur [24]: 31).

Baca Juga ya Ikhwah..

0 komentar